Entah sejak kapan lagi, kau mulai lupa dengan beberapa hal. Awal memang selalu indah, dulu setiap kuterbangun aku selalu menemukan kalimat ini dibarisan inboxku “pagi sayang, jangan lupa sarapan yah.. LOVE YOU”. Singkat memang, tapi andai kamu coba pahami lebih baik lagi, sayangnya kamu selalu masa bodoh untuk memahami. Aku selalu tersenyum setiap membacanya, aku mengingatnya saja sampai membuatku tersenyum sendiri, dan tadi pagi waktu aku dikampus, aku mendengar teman ruanganku bercerita saat pertama kali mendapat ucapan selamat pagi dari pacarnya, jujur aku iri aku kangen loncat-loncat kaya gitu lagi saat ngedapatin pesan singkat itu. Tapi aku mulai membuang jauh harapan itu, ini hanya membuatku sakit. Membiarkan anganku merangkai dan menghayal tentang kamu yg dulu(lagi).
Ku tunggui smsmu semalam yang tak kunjung membuat laptopku berbunyi, yah.. handphoneku rusak jadi aku terpaksa menggunakan modem untuk sms. Lalu aku tertidur, dan saat ku kembali dari mimpiku masih tidak ku temukan apa-apa lalu kuputuskan meminjam hp teman kosku hanya untuk sekedar mendengar suaramu, aku kangen ditemanin tidur lewat telpon, tapi yah gitu.. mungkin kamu sudah tidur. Namun rasa rinduku seperti tak mau paham, ku kirim pesan singkat namun tetap tak ada respon, ku kirim inbox lewat facebookmu tapi sampai pagi tak kudapati respon.
Aku benar-benar lagi kangen tapi kamu menghilang, aku sms pagi-pagi berharap aka nada balasan saatku pulang dari seminar jurusanku tapi sama, tetap tak ada dan kucoba lagi mengirim sms untuk menyadarkanmu, ada seseorang yang jauh disana merindukanmu selalu mengingatmu, tapi nihil berjam-jam kutunggu balasan tak muncul-muncul.
Aku kangen, kangen kamu yang dulunya manja, yang dulunya penuh kasih sayang memperhatikanku tapi sekarang semuanya begini, sejak kamu dekat lagi dengan dia yang ada dimasa lalumu. Aku tidak punya hak menghalang-halangimu berteman dengan siapapun tapi aku juga punya andil buat ngejaga hatiku karna menjaga kamu sama saja dengan menjaga hatiku, tapi kamu nggak mau mengerti. Selalu saja, tapi, tapi, tapi, dan tapi. Kadang kamu suka bilang aku terlalu cemburuan saat aku singgung masalah kedekatanmu dengannya, terlalu lebay dan sebagainya. Yah.. terserah kamu mau bilang aku bagaimana yang jelas itu yang aku rasa, aku cuman takut, takut masa lalumu merebutmu lagi. Aku rasa itu wajar, semua bisa kembali kalau kalian terbiasa bersama (lagi) apa lagi dengan jarakku yang tidak bisa selalu ada untukmu. Seharusnya kamu mengerti aku, bukan memarahiku.